1.
Latar
Belakang
Teori
pertukaran merupakan pengembangan ilmu psikologi perilaku, antropologi dan
menggunakan ilmu ekonomi untuk menjelaskan interaksi manusia dalam hubungan
ganjaran dan manfaat. Pertukaran ekonomi berasal dari Adam Smith pada abad 18
dengan buku “The Wealth of Nations” yang menjelaskan bahwa sumber daya nasional
berasal dari fungsi kekuatan pasar tanpa intervensi dari pemerintah.
Antropolog
Bronislaw Malinowski yang pertama membedakan antara pertukaran sosial dan
ekonomi. Formulasinya adalah motivasi perilaku sosial yang merupakan dasar dari
kebutuhan psikologi tidak hanya murni dari merupakan sosial merupakan “reduksi
psikologi terbatas”. Beberapa proposisinya antara lain:
1) Tindakan
akan lebih banyak apabila ada ganjaran (reward)
dan lebih sedikit apabila tidak ada ganjaran (reward).
2) Tindakan
berdasarkan persepsi besarnya ganjaran (reward).
3)
Senang atau tidak hasil dari sesuatu
yang tidak terduga bersumber dari ada tidaknya ganjaran yang diberikan.
Perspektif teori pertukaran menurut
beberapa ahli, dijelaskan secara singkat di bawah ini :
·
Teori
Pertukaran George Homans (1961)
Berangkat dari proposisi psikologis
yang memusatkan perhatian pada psikologi, manusia dan bentuk-bentuk mendasar
kehidupan sosial. Ada enam proposisi pertukaran;
1.
Proposisi
sukses: semakin sering tindakan khusus seseorang diberi hadiah, semakin besar
orang melakukan tindakan itu (tindakan, hadiah, perulangan serupa)
2.
Proposisi
pendorong: dorongan tertentu telah menyebabkan tindakan orang diberi hadiah,
makin serupa dorongan di masa lau makin besar kemungkinan orang melakukan
tindakan serupa.
3.
Proposisi
nilai: makatinggi nilai hail tindakan seseorang bagi dirinya, makin besar
kemungkinan ia melakukan tindakan.
4.
Proposisi
deprivasi: makin sering mendapat hadiah dalam jangka waktu dekat makin kurang
bernilai baginya unit hadiah berikutnya.
5.
Proposisi
persetujuan agresi: bila tindakan tidak mendapat hadiah yang diharapkan/hukuman
yang diharapkan, maka akan marah, melakukan tindakan agresi dan tindakan
demikianmakin bernilai baginya.
6.
Proposisi
rasionalitas: dalam memilih berbagai tindakan alternative, orang akan memilih
satu yang dianggap memilii value (V) sebagai hasil, dikalikan probabilitas (p)
untuk mendapatkan hasil yang lebih besar.
·
Teori
Pertukaran Peter Blau (1964)
Memahami struktur sosial berdasarkan
analisis proses sosial yang mempengaruhi hubungan antara individu dan kelompok
(MIKRO ke MAKRO). Empat langkah berurutan dari pertukaran pribadi ke struktur sosial hingga perubahan sosial,
yaitu :
1. Pertukaran atau transaksi antar
individu yang meningkat ke…..
2. Differensiasi status dan kekuasaan
yang mengarah ke….
3. Legitimasi dan pengorganisasian yang
menyebarkan bibit dari….
4. Oposisi dan perubahan……
Norma dan
nilai menjadi penengah strukstur sosial yang kompleks.
·
Behaviorisme
(Burgess dan Baldwin, 1969)
Terkenal dalam psikologi yang memusatkan
perhatian pada hubungan antara pengaruh perilaku aktor terhadap lingkungan dan
dampak lingkungan terhadap perilaku aktor tertarik pada hadiah (reward) dan
hukuman (punishment). Hadiah akan menguatkan perilaku dan biaya akan mengurangi
perilaku.
·
Teori
Ketergantungan Kekuasaan (Richard Emerson, 1972)
Saling ketergantungan aktor satu sama lain adalah
faktor struktural yang menentukan interaksi mereka dan kekuasaan mereka satu
sama lain. Kekuasaan dapat berasal dari yang memberi hadiah maupun dari
menghukum orang lain. Kekuasaan menghukum lebih lemah daripada kekuasaan member
hadiah.
·
Teori
Jaringan (Barry Wellman, 1983)
Memusatkan perhatian pada pola
ikatan objektif yang menghubungkan anggota masyarakat. Analisis jaringan lebih
ingin mempelajari keteraturan individu atau kolehtivita berperilaku ketimbang
keteraturan keyakinan tentang bagaimana seharusnya berperilaku. Ciri khas
pemusatan perhatiannya pada struktur mikro hingga makro.
·
Teori
Pilihan Rasional (Friedman dan Hechter, 1988)
Berasal dari ekonomi neoklasik dan
utilitarian. Memusatkan perhatian pada aktor yang dipandang sebagai manusia yang mempunyai
tujuan yang dicapai melalui pilihan
rasional. Ada dua pemaksa tindakan: keterbatasan sumber dan lembaga sosial.
·
Teori
Kekuasaan Struktural (Willer dan Patton, 1988)
Kekuasaan ditentukan oleh struktur
jaringan, khususnya ketersediaan koneksi alternatif di antara aktor. Teori ini
menggunakan GPI (graph theoretical index)
yang didasarkan pada penghitungan jaringan alternative dan model resistensi
yang didasarkan pada ekspektasi actor terhadap hasil untuk memprediksikan kekuasaan
relative dalam jaringan.
Ada struktur kekuasaan yang kuat dan
lemah, yang membedakan dua tipe jaringan -kuat dan lemah- yang didasarkan pada
apakah aktor dapat dikeluarkan dari pertukaran atau tidak. Aktor kekuasaan yang
tinggi dalam jaringan kekuasaan yang kuat akan mendapatkan semua sumber daya
yang tersedia.
·
Teori
Pilihan Rasional (James S. Coleman, 1990)
Teori
pilihan rasional (Paradigma tindakan rasional) adalah satu-satunya teori yang
mungkin menghasilkan integrasi berbagai paradigma sosiologi. Lebih
mengedepankan penelitian bertolak dari perspektif rasional yang memiliki kaitan
praktis dengan kehidupan social yang sedang berubah.
·
Teori
Pertukaran yang Lebih Integratif (O’Briendan Kolock, 1990)
Merumuskan teori pertukaran dalam
arti yang yang secara hakiki bersifat integrative. Pusat perhatiannya adalah
pertukaran di berbagai tingkat analisis termasuk Negara.
·
Teori
Pertukaran Jaringan (Cook dan Whitmeyer, 1992)
Mengkombinasikan teori pertukaran
sosial dan analisis jaringan. Ide dasarnya
bahwa setiap pertukaran sosial
terjadi dalam konteks jaringan pertukaran sosial yang lebih besar.
2.
Definisi
Teori Pertukaran Sosial
Teori Pertukaran secara etimologi berasal
dari kata exchange, change yang artinya pertukaran ,tukar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pertukaran
adalah perbuatan, bertukar atau mempertukarkan;
pergantian, peralihan. Sedangkan teori (theory ) adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan,
didukung oleh data dan argumentasi. .
Secara terminologi, teori pertukaran sosial adalah teori dalam ilmu sosial yang menyatakan bahwa dalam
hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang
saling mempengaruhi. Teori ini menjelaskan bagaimana manusia memandang tentang
hubungan kita dengan orang lain sesuai dengan anggapan diri manusia tersebut
terhadap:
a.
Keseimbangan antara apa yang diberikan ke dalam
hubungan dan apa yang dikeluarkan dari hubungan itu.
b. Jenis
hubungan yang dilakukan.
c. Kesempatan
memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
3.
Konsep
Teori Pertukaran Sosial
Teori Pertukaran
Sosial (Social Exchange Theory—SET)
didasarkan pada ide bahwa orang memandang hubungan mereka dalam konteks ekonomi
dan mereka menghitung pengorbanan dan membandingkannya dengan penghargaan yang
didapatkan dengan meneruskan hubungan itu. Pengorbanan (cost) merupakan elemen dari sebuah hubungan yang memiliki nilai
negatif bagi seseorang, sedangkan penghargaan (rewards) merupakan elemen-elemen
dalam sebuah hubungan yang memiliki nilai positif.
Sudut
pandang Teori Pertukaran Sosial berpendapat bahwa orang menghitung nilai
keseluruhan dari sebuah hubungan dengan mengurangkan pengorbanannya dari
penghargaan yang diterimanya (Monge & Contactor, 2003). Teori Pertukaran
Sosial memprediksikan bahwa nilai (worth)
dari sebuah hubungan mempengaruhi hasil akhir (outcome) atau apakah orang akan meneruskan hubungan atau
mengakhirinya. Hubungan yang positif biasanya dapat diharapkan untuk bertahan,
sedangkan hubungan yang negatif mungkin akan berakhir.
Thibault
dan Kelley menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut : “setiap
individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya
selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya.”
Ganjaran, biaya, hasil, dan tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok
dalam teori ini.
•
Ganjaran
ialah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu
hubungan. Ganjaran berupa uang, penerimaan sosial atau dukungan terhadap nilai
yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran berbeda-beda antara seseorang dengan
yang lain, dan berlainan antara waktu yang satu dengan waktu yang lain. Buat
orang kaya mungkin penerimaan sosial lebih berharga daripada uang. Buat si
miskin, hubungan interpersonal yang dapat mengatasi kesulitan ekonominya lebih
memberikan ganjaran daripada hubungan yang menambah pengetahuan.
•
Biaya
adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu
dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan
kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan sumber kekayaan individu atau
dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan. Seperti ganjaran, biaya
pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat di dalamnya.
•
Hasil
atau laba adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila seorang
individu merasa, dalam suatu hubungan interpersonal, bahwa ia tidak memperoleh
laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba.
Misalnya, Anda mempunyai kawan yang pelit dan bodoh. Anda banyak membantunya,
tetapi hanya sekedar supaya persahabatan dengan dia tidak putus. Bantuan Anda
(biaya) ternyata lebih besar daripada nilai persahabatan (ganjaran) yang Anda
terima. Anda rugi. Menurut teori pertukaran sosial, hubungan anda dengan
sahabat pelit itu mudah sekali retak dan digantikan dengan hubungan baru dengan
orang lain.
•
Tingkat
perbandingan menunjukkan ukuran baku (standar) yang
dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang.
Ukuran baku ini dapat berupa pengalaman individu pada masa lalu atau alternatif
hubungan lain yang terbuka baginya. Bila pada masa lalu, seorang individu
mengalami hubungan interpersonal yang memuaskan, tingkat perbandingannya turun.
Bila seorang gadis pernah berhubungan dengan kawan pria dalam hubungan yang
bahagia, ia akan mengukur hubungan interpersonalnya dengan kawan pria lain
berdasarkan pengalamannya dengan kawan pria terdahulu. Makin bahagia ia pada
hubungan interpersonal sebelumnya, makin tinggi tingkat perbandingannya,
berarti makin sukar ia memperoleh hubungan interpersonal yang memuaskan.
4. Asumsi Teori Pertukaran Sosial
Teori
Pertukaran Sosial didasarkan pada metafora pertukaran ekonomis di mana asumsi
berangkat dari pemikiran bahwa manusia memandang kehidupan sebagai suatu pasar.
Thibaut dan Kelley mendasarkan teori mereka pada dua konseptualisasi yaitu :
- Asumsi mengenai sifat dasar manusia
·
Manusia mencari penghargaan dan
menghindari hukuman.
·
Manusia adalah makhluk sosial.
·
Standar yang digunakan manusia untuk
mengevaluasi pengorbanan dan penghargaan bervariasi seiring berjalannya waktu
dan dari satu orang ke orang lainnya.
- Asumsi mengenai sifat dasar manusia dari suatu hubungan
·
Hubungan memiliki sifat ketergantungan
·
Kehidupan berhubungan adalah sebuah
proses.
Pemikiran
bahwa manusia mencari penghargaan dan menghindari hukuman mengasumsikan bahwa
perilaku orang dimotivasi oleh suatu mekanisme dorongan internal. Ketika orang
merasakan dorongan ini, mereka termotivasi untuk menguranginya dan proses
pelaksanaannya merupakan hal yang menyenangkan.
Manusia
adalah makhluk rasional. Asumsi ini didasarkan pada pemikiran bahwa di dalam
batasan-batasan informasi yang tersedia untuknya, manusia akan menghitung
pengorbanan dan penghargaan dari sebuah situasi tertentu dan ini akan menuntun
perilakunya. Hal ini juga mencakup kemungkinan bila dihadapkan pada pilihan
yang tidak memberikan penghargaan, orang akan memilih pilihan yang paling
sedikit membutuhkan pengorbanan. Dengan berasumsi bahwa manusia adalah makhluk
rasional, Teori Pertukaran Sosial menyatakan bahwa manusia menggunakan
pemikiran rasional untuk membuat pilihan.
Asumsi
ketiga bahwa standar yang digunakan manusia untuk mengevaluasi pengorbanan dan
penghargaan bervariasi seiring berjalannya waktu dan dari satu orang ke orang
lainnya menunjukkan bahwa teori ini harus mempertimbangkan adanya
keanekaragaman. Tidak ada satu standar yang dapat diterapkan pada semua orang
untuk menentukan apa pengorbanan dan penghargaan itu.
Thibaut
dan Kelley mengambil tiga asumsi mengenai sifat dasar manusia tersebut dari
prinsip-prinsip pengurangan dorongan. Dalam pendekatan mereka akan hubungan,
mereka menyusun prinsip-prinsip yang mereka sebut sebagai teori permainan (game theory) yang megilustrasikan
asumsi pertama mereka disebut dilemma seorang tahanan (Prisoner’s dilemma). Hasil akhir dari tiap kasus tergantung pada
hubungan antar individu, tidak pada satu jawaban saja. Oleh karena itu, ketika
seorang partisipan dalam sebuah hubungan mengambil tindakan, baik partisipan
yang satu maupun hubungan mereka secara keseluruhan akan terkena akibat.
Asumsi
kedua yang dibuat oleh Thibaut dan Kelley adalah kehidupan hubungan merupakan
sebuah proses sehingga waktu dan perubahan dalam kehidupan suatu hubungan
menjadi penting. Waktu mempengaruhi pertukaran karena pengalaman-pengalaman
masa lalu menuntun penilaian mengenai penghargaan dan pengorbanan, dan
penilaian ini mempengaruhi pertukaran-pertukaran selanjutnya.
5.
Evaluasi
Sebuah Hubungan
Salah
satu bagian yang paling menarik dari teori Thibaut dan Kelley adalah penjelasan
mereka mengenai bagaimana orang mengevaluasi hubungan mereka sehubungan dengan
apakah mereka akan tetap tinggal dalam hubungan tersebut atau meninggalkannya.
Thibaut dan Kelley mengklaim bahwa evaluasi ini didasarkan pada dua tipe
perbandingan, yaitu:
- Level Perbandingan (Comparison Level-- CL)
Merupakan
standar yang mewakili perasaan orang mengenai apa yang mereka harus terima
dalam hal penghargaan dan pengorbanan dari sebuah hubungan.
- Level Perbandingan untuk Alternatif (Comparison Level for Alternative—CLalt)
Merupakan
standar untuk megukur bagaimana orang mengevaluasi sebuah hubungan dibandingkan
dengan alternatif realistis dari hubungan tersebut. Hal ini merujuk pada level
terendah dari penghargaan dari suatu hubungan yang dapat diterima oleh
seseorang saat dihadapkan pada penghargaan yang ada dari hubungan alternatif
atau sendirian. Dengan kata lain, CLalt mengukur bagaimana orang mengevaluasi
sebuah hubungan dibandingkan dengan alternatif realistis dari hubungan
tersebut.
Kita dapat memasukkan
angka-angka ke dalam perhitungan walaupun mungkin agak tidak realistis mengubah
suatu hubungan menjadi sebuah angka. Berikut tabel hasil akhir, CL, dan CLalt
mempengaruhi suatu hubungan :
NILAI RELATIF KEADAAN
DARI HUBUNGAN
Hasil akhir >
CL > CLalt Memuaskan
dan stabil
Hasil akhir >
CLalt > CL Memuaskan
dan stabil
CLalt > CL >
Hasil akhir Tidak
memuaskan dan tidak stabil
CLalt > Hasil
akhir > CL Memuaskan
dan tidak stabil
CL > CLalt >
Hasil akhir Tidak
memuaskan dan tidak stabil
CL > Hasil
akhir > CLalt Tidak
memuaskan dan tidak stabil
Sumber
: Diadaptasi dari Roloff, 1981 : 48
Dari tabel di atas kita bisa melihat
bagaimana suatu hubungan dapat kita nilai pada saat sekarang.
a.
Hasil akhir > CL > CLalt.
Suatu
hasil yang diperoleh lebih besar didapatkan dari hubungan yang sedang kita
jalin daripada dari hubungan lain yang berasal dari luar. Pada model seperti
ini hubungan akan berjalan dengan memuaskan, stabil dan timbul ketergantungan
pada hubungan yang sedang dijalin. Alternatif dari luar tidak berpengaruh
terhadap hubungan yang terjalin.
b. Hasil
akhir > CLalt > CL
Hubungan
yang terjalin berjalan memuaskan dan relatif stabil. Walaupun alternatif dari
luar bisa saja memberikan kemungkinan lebih baik dari hubungan yang sedang
dijalin. Karenanya dalam bentuk seperti ini tidak terjadi ketergantungan karena
ada kesempatan lain yang bisa memenuhi hasil yang ingin kita terima.
c.
CLalt > CL > Hasil akhir
Hasil
yang didapatkan dari hubungan yang kita jalin ternyata sangat kecil. Pada
bentuk ini hubungan tidak memuaskan dan kemungkinan besar terjadi pemutusan
hubungan. Hal ini juga dikarenakan alternatif yang ada dari luar dirasakan
memberikan janji hidup yang lebih baik. Kita lebih menyenangi berhubungan
dengan alternatif dari luar tadi karena hasilnya jauh lebih besar.
d.
CLalt > Hasil akhir > CL
Pada
bentuk ini hubungan yang terjalin memuaskan, akan tetapi sangat tidak stabil
karena ganjaran yang diberikan oleh alternatif dari luar memberikan hasil yang
lebih besar yang dapat kita terima. Walaupun memuaskan kita lebih senang
menjalin hubungan dengan alternatif tadi.
e.
CL > CLalt > Hasil akhir
Hasil yang didapatkan dari hubungan dalam
bentuk ini tidak besar. Walaupun hubungan yang kita jalin lebih menarik
daripada alternatif yang lain ternyata tidak memberikan harapan yang baik. Pada
bentuk ini hubungan tidak memuaskan dan bisa menyebabkan perpecahan/pemutusan, akan
tetapi alternatif yang ada pun tidak lebih menarik sehingga kita tetap pada
keadaan tidak senang.
f. CL
> Hasil akhir > CLalt
Hasil
yang diperoleh dari hubungan yang dijalani ternyata tidak besar, dan hasil yang
diperoleh dari hubungan alternatif lebih besar. Akan tetapi hubungan yang kita
jalani ternyata lebih menyenangkan daripada hubungan dengan alternatif dari
luar tadi. Sehingga hubungan yang terjadi lebih tidak menyenangkan, tidak dapat
berpisah, dan masih tergantung pada hubungan yang dijalani walaupun tidak
menyenangkan.
6.
Pola
Pertukaran : Teori Pertukaran Sosial dalam Praktik
Thibaut
dan Kelley menyatakan bahwa ketika orang berinteraksi, mereka dituntun oleh
tujuan. Hal ini sejalan dengan asumsi mereka bahwa manusia adalah makhluk
rasional. Urutan perilaku (behavioral
sequence) merupakan serangkaian tindakan yang ditujukan untuk mencapai
tujuan mereka, yang oleh Thibaut dan Kelley dikonseptualisasikan sebagai
Pertukaran Sosial. Saling ketergantungan memunculkan konsep kekuasaan
(power)—ketergantungan seseorang terhadap yang lain untuk mencapai hasil akhir.
Ada
dua jenis kekuasaan dalam teori Thibaut dan Kelley, yaitu :
- Pengendalian nasib (fate control) adalah kemampuan untuk mempengaruhi hasil akhir pasangan.
- Pengendalian perilaku (behavior control) adalah kekuatan untuk menyebabkan perubahan perilaku orang lain dengan mengubah perilaku sendiri.
Thibaut dan Kelley
menyatakan bahwa orang mengembangkan pola-pola pertukaran untuk menghadapi
perbedaan kekuasaan dan mengatasi pengorbanan yang diasosiasikan dengan
penggunaan kekuasaan. Pola-pola ini mendeskripsikan aturan perilaku atau norma
yang menunjukkan bagaimana orang memperdagangkan sumberdaya dalam rangka
memaksimalkan penghargaan dan meminimalkan pengorbanan.Thibaut dan Kelley
mendeskripsikan tiga matriks yang berbeda dalam Teori Pertukaran Sosial untuk
mengilustrasikan pola yang mereka kembangkan, yaitu matriks terkondisi, matriks
efektif, dan matriks disposisional.
a. Matriks
Terkondisi (Given Matrix) merepresentasikan
pilihan-pilihan perilaku dan hasil akhir yang ditentukan oleh kombinasi dari
faktor-faktor eksternal (lingkungan) dan faktor internal (keahlian tertentu
yang dimiliki oleh masing-masing interaktan). Selain itu matriks terkondisi
juga tergantung pada keahlian yang dimiliki seseorang dalam Pertukaran Sosial.
b. Matriks
Efektif (Effective Matrix) merepresentasikan
perluasan dari perilaku alternatif dan/atau yang akan menentukan pilihan
perilaku dalam Pertukaran Sosial.
c. Matriks
Disposisional (Dispositional Matrix) merepresentasikan
bagaimana dua orang berpendapat bahwa mereka harus saling bertukar penghargaan.
Beberapa orang memandang pertukaran sebagai sebuah kompetisi dan pandangan ini
akan tercermin dalam matriks disposisional mereka.
Thibaut
dan Kelley berpendapat bahwa jika kita mengetahui jenis disposisi yang dimiliki
oleh seseorang (matriks disposisional) dan sifat dasar dari situasi dimana dia
beroperasi (matriks terkondisi), maka kita akan tahu bagaimana memprediksikan
transformasi yang akan dilakukan oleh orang itu (matriks efektif) untuk
mempengaruhi Pertukaran Sosial.
Dalam
teori Pertukaran Sosial, Thibaut dan Kelley tidak secara eksplisit berurusan
dengan perilaku komunikasi seperti pembukaan diri. Pembukaan diri tampaknya
mengimplikasikan komunikasi dua hal: (1) disposisi yang dimiliki seseorang, dan
(2) transformasi atau strategi yang dilakukan dalam pertukaran ini. Karena
disposisi mempengaruhi strategi seseorang maka akan memungkinkan untuk
memprediksi transformasi. Pembukaan diri juga memiliki risiko. Hal ini dapat
member pasangan sebuah informasi yang dapat digunakan untuk melawan si pembuka
diri. Jika orang tahu bagaimana orang lain mentransformasikan matriks
terkondisi maka mereka memiliki kelebihan dalam Pertukaran Sosial. Pemahaman
akan bagaimana matriks-matriks ini mempengaruhi perilaku komunikasi adalah
salah satu alasan mengapa para peneliti tertarik pada Teori Pertukaran Sosial.
7.
Struktur
Pertukaran
Pertukaran dapat
terjadi dalam beberapa bentuk dalam matriks tersebut:
a.
Direct
Exchange (pertukaran langsung), timbal balik dibatasi pada
kedua aktor yang terlibat.
b.
Generalize
Exchange (pertukaran tergeneralisasi), melibatkan timbal
balik yang bersifat tidak langsung. Sesorang memberikan kepada orang lain dan
penerima merespon tapi tidak kepada orang pertama.
c.
Productive
Exchange (pertukaran produktif), kedua orang mengalami
pengorbanan dan mendapatkan penghargaan secara simultan dengan saling
berkontribusi agar keduanya memperoleh keuntungan
8.
Kritik
terhadap Teori Pertukaran Sosial
Teori
pertukaran sosial dikritik berdasarkan kriteria evaluasi teori, yaitu :
- teori ini tidak dapat diuji karena konsep utamanya—pengorbanan dan penghargaan—tidak didefinisikan secara jelas.
- teori tidak memberikan gambaran akurat mengenai manusia, sehingga dianggap tidak berguna. Karena konseptualisasi mengenai manusia yang ditawarkan dilihat sebagai kalkulator yang rasional untuk merepresentasikan kehidupan hubungan mereka, dan
- ruang lingkup teori ini terlalu sempit dengan menganggap individu sebagai entitas yang unik tanpa terfokus pada individu sebagai anggota kelompok sehingga tidak dapat digunakan dalam hubungan budaya yang memprioritaskan koneksi di atas individualitas.
Referensi :
West,
Richard (dan) Lynn H. Turner. 2009. Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan
Aplikasi. Jakarta : Salemba Humanika
Ritzer, George (dan) Goodman
Douglas. 2003. Teori Sosiologi Modern.
Jakarta : Prenada Media
Lakoni,
Habibullah. 2010. Teori Pertukaran. .
Terimakasih ilmunya dek,,, :)
BalasHapus