Minggu, 10 Februari 2013

Teori Pertukaran Sosial Berdasarkan Penelitian John Thibaut dan Harold Kelley



1.                  Latar Belakang        
        Teori pertukaran merupakan pengembangan ilmu psikologi perilaku, antropologi dan menggunakan ilmu ekonomi untuk menjelaskan interaksi manusia dalam hubungan ganjaran dan manfaat. Pertukaran ekonomi berasal dari Adam Smith pada abad 18 dengan buku “The Wealth of Nations” yang menjelaskan bahwa sumber daya nasional berasal dari fungsi kekuatan pasar tanpa intervensi dari pemerintah.
        Antropolog Bronislaw Malinowski yang pertama membedakan antara pertukaran sosial dan ekonomi. Formulasinya adalah motivasi perilaku sosial yang merupakan dasar dari kebutuhan psikologi tidak hanya murni dari merupakan sosial merupakan “reduksi psikologi terbatas”. Beberapa proposisinya antara lain:
1)  Tindakan akan lebih banyak apabila ada ganjaran (reward) dan lebih sedikit apabila tidak ada ganjaran (reward).
2)      Tindakan berdasarkan persepsi besarnya ganjaran (reward).
3)      Senang atau tidak hasil dari sesuatu yang tidak terduga bersumber dari ada tidaknya ganjaran yang diberikan.

                Perspektif teori pertukaran menurut beberapa ahli, dijelaskan secara singkat di bawah ini :
·           Teori Pertukaran George Homans (1961)
Berangkat dari proposisi psikologis yang memusatkan perhatian pada psikologi, manusia dan bentuk-bentuk mendasar kehidupan sosial. Ada enam proposisi pertukaran;
1.         Proposisi sukses: semakin sering tindakan khusus seseorang diberi hadiah, semakin besar orang melakukan tindakan itu (tindakan, hadiah, perulangan serupa)
2.         Proposisi pendorong: dorongan tertentu telah menyebabkan tindakan orang diberi hadiah, makin serupa dorongan di masa lau makin besar kemungkinan orang melakukan tindakan serupa.
3.         Proposisi nilai: makatinggi nilai hail tindakan seseorang bagi dirinya, makin besar kemungkinan ia melakukan tindakan.
4.         Proposisi deprivasi: makin sering mendapat hadiah dalam jangka waktu dekat makin kurang bernilai baginya unit hadiah berikutnya.
5.         Proposisi persetujuan agresi: bila tindakan tidak mendapat hadiah yang diharapkan/hukuman yang diharapkan, maka akan marah, melakukan tindakan agresi dan tindakan demikianmakin bernilai baginya.
6.         Proposisi rasionalitas: dalam memilih berbagai tindakan alternative, orang akan memilih satu yang dianggap memilii value (V) sebagai hasil, dikalikan probabilitas (p) untuk mendapatkan hasil yang lebih besar.

·           Teori Pertukaran Peter Blau (1964)
Memahami struktur sosial berdasarkan analisis proses sosial yang mempengaruhi hubungan antara individu dan kelompok (MIKRO ke MAKRO). Empat langkah berurutan dari pertukaran pribadi  ke struktur sosial hingga perubahan sosial, yaitu :
1.      Pertukaran atau transaksi antar individu yang meningkat ke…..
2.      Differensiasi status dan kekuasaan yang mengarah ke….
3.      Legitimasi dan pengorganisasian yang menyebarkan bibit dari….
4.      Oposisi dan perubahan……
Norma dan nilai menjadi penengah strukstur sosial yang kompleks.

·           Behaviorisme (Burgess dan Baldwin, 1969)
Terkenal dalam psikologi yang memusatkan perhatian pada hubungan antara pengaruh perilaku aktor terhadap lingkungan dan dampak lingkungan terhadap perilaku aktor tertarik pada hadiah (reward) dan hukuman (punishment). Hadiah akan menguatkan perilaku dan biaya akan mengurangi perilaku.

·           Teori Ketergantungan Kekuasaan (Richard Emerson, 1972)
Saling  ketergantungan aktor satu sama lain adalah faktor struktural yang menentukan interaksi mereka dan kekuasaan mereka satu sama lain. Kekuasaan dapat berasal dari yang memberi hadiah maupun dari menghukum orang lain. Kekuasaan menghukum lebih lemah daripada kekuasaan member hadiah.

·           Teori Jaringan (Barry Wellman, 1983)
Memusatkan perhatian pada pola ikatan objektif yang menghubungkan anggota masyarakat. Analisis jaringan lebih ingin mempelajari keteraturan individu atau kolehtivita berperilaku ketimbang keteraturan keyakinan tentang bagaimana seharusnya berperilaku. Ciri khas pemusatan perhatiannya pada struktur mikro hingga makro.

·           Teori Pilihan Rasional (Friedman dan Hechter, 1988)
Berasal dari ekonomi neoklasik dan utilitarian. Memusatkan perhatian pada aktor yang  dipandang sebagai manusia yang mempunyai tujuan yang  dicapai melalui pilihan rasional. Ada dua pemaksa tindakan: keterbatasan sumber dan lembaga sosial.

·           Teori Kekuasaan Struktural (Willer dan Patton, 1988)
Kekuasaan ditentukan oleh struktur jaringan, khususnya ketersediaan koneksi alternatif di antara aktor. Teori ini menggunakan GPI (graph theoretical index) yang didasarkan pada penghitungan jaringan alternative dan model resistensi yang didasarkan pada ekspektasi actor terhadap hasil untuk memprediksikan kekuasaan relative dalam jaringan.
Ada struktur kekuasaan yang kuat dan lemah, yang membedakan dua tipe jaringan -kuat dan lemah- yang didasarkan pada apakah aktor dapat dikeluarkan dari pertukaran atau tidak. Aktor kekuasaan yang tinggi dalam jaringan kekuasaan yang kuat akan mendapatkan semua sumber daya yang tersedia.

·           Teori Pilihan Rasional (James S. Coleman, 1990)
Teori pilihan rasional (Paradigma tindakan rasional) adalah satu-satunya teori yang mungkin menghasilkan integrasi berbagai paradigma sosiologi. Lebih mengedepankan penelitian bertolak dari perspektif rasional yang memiliki kaitan praktis dengan kehidupan social yang sedang berubah.

·           Teori Pertukaran yang Lebih Integratif (O’Briendan Kolock, 1990)
Merumuskan teori pertukaran dalam arti yang yang secara hakiki bersifat integrative. Pusat perhatiannya adalah pertukaran di berbagai tingkat analisis termasuk Negara.

·           Teori Pertukaran Jaringan (Cook dan Whitmeyer, 1992)
Mengkombinasikan teori pertukaran sosial dan analisis jaringan. Ide dasarnya
bahwa setiap pertukaran sosial terjadi dalam konteks jaringan pertukaran sosial yang lebih besar.

2.                  Definisi Teori Pertukaran Sosial
      Teori Pertukaran secara etimologi berasal dari kata exchange, change yang artinya pertukaran ,tukar. Menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pertukaran  adalah  perbuatan, bertukar atau mempertukarkan; pergantian, peralihan. Sedangkan teori (theory ) adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi.  .
Secara  terminologi, teori pertukaran sosial adalah teori dalam ilmu sosial yang menyatakan bahwa dalam hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling mempengaruhi. Teori ini menjelaskan bagaimana manusia memandang tentang hubungan kita dengan orang lain sesuai dengan anggapan diri manusia tersebut terhadap:
a.       Keseimbangan antara apa yang diberikan ke dalam hubungan dan apa yang dikeluarkan dari hubungan itu.
b.      Jenis hubungan yang dilakukan.
c.       Kesempatan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

3.                  Konsep Teori Pertukaran Sosial
            Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory—SET) didasarkan pada ide bahwa orang memandang hubungan mereka dalam konteks ekonomi dan mereka menghitung pengorbanan dan membandingkannya dengan penghargaan yang didapatkan dengan meneruskan hubungan itu. Pengorbanan (cost) merupakan elemen dari sebuah hubungan yang memiliki nilai negatif bagi seseorang, sedangkan penghargaan (rewards) merupakan elemen-elemen dalam sebuah hubungan yang memiliki nilai positif.
            Sudut pandang Teori Pertukaran Sosial berpendapat bahwa orang menghitung nilai keseluruhan dari sebuah hubungan dengan mengurangkan pengorbanannya dari penghargaan yang diterimanya (Monge & Contactor, 2003). Teori Pertukaran Sosial memprediksikan bahwa nilai (worth) dari sebuah hubungan mempengaruhi hasil akhir (outcome) atau apakah orang akan meneruskan hubungan atau mengakhirinya. Hubungan yang positif biasanya dapat diharapkan untuk bertahan, sedangkan hubungan yang negatif mungkin akan berakhir.
            Thibault dan Kelley menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut : “setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya.” Ganjaran, biaya, hasil, dan tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini.
           Ganjaran ialah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran berupa uang, penerimaan sosial atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran berbeda-beda antara seseorang dengan yang lain, dan berlainan antara waktu yang satu dengan waktu yang lain. Buat orang kaya mungkin penerimaan sosial lebih berharga daripada uang. Buat si miskin, hubungan interpersonal yang dapat mengatasi kesulitan ekonominya lebih memberikan ganjaran daripada hubungan yang menambah pengetahuan.
           Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan sumber kekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan. Seperti ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat di dalamnya.
           Hasil atau laba adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila seorang individu merasa, dalam suatu hubungan interpersonal, bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba. Misalnya, Anda mempunyai kawan yang pelit dan bodoh. Anda banyak membantunya, tetapi hanya sekedar supaya persahabatan dengan dia tidak putus. Bantuan Anda (biaya) ternyata lebih besar daripada nilai persahabatan (ganjaran) yang Anda terima. Anda rugi. Menurut teori pertukaran sosial, hubungan anda dengan sahabat pelit itu mudah sekali retak dan digantikan dengan hubungan baru dengan orang lain.
           Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran baku (standar) yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang. Ukuran baku ini dapat berupa pengalaman individu pada masa lalu atau alternatif hubungan lain yang terbuka baginya. Bila pada masa lalu, seorang individu mengalami hubungan interpersonal yang memuaskan, tingkat perbandingannya turun. Bila seorang gadis pernah berhubungan dengan kawan pria dalam hubungan yang bahagia, ia akan mengukur hubungan interpersonalnya dengan kawan pria lain berdasarkan pengalamannya dengan kawan pria terdahulu. Makin bahagia ia pada hubungan interpersonal sebelumnya, makin tinggi tingkat perbandingannya, berarti makin sukar ia memperoleh hubungan interpersonal yang memuaskan.

4.         Asumsi Teori Pertukaran Sosial
            Teori Pertukaran Sosial didasarkan pada metafora pertukaran ekonomis di mana asumsi berangkat dari pemikiran bahwa manusia memandang kehidupan sebagai suatu pasar. Thibaut dan Kelley mendasarkan teori mereka  pada dua konseptualisasi yaitu :
  1. Asumsi mengenai sifat dasar manusia
·           Manusia mencari penghargaan dan menghindari hukuman.
·           Manusia adalah makhluk sosial.
·           Standar yang digunakan manusia untuk mengevaluasi pengorbanan dan penghargaan bervariasi seiring berjalannya waktu dan dari satu orang ke orang lainnya.

  1. Asumsi mengenai sifat dasar manusia dari suatu hubungan
·           Hubungan memiliki sifat ketergantungan
·           Kehidupan berhubungan adalah sebuah proses.

            Pemikiran bahwa manusia mencari penghargaan dan menghindari hukuman mengasumsikan bahwa perilaku orang dimotivasi oleh suatu mekanisme dorongan internal. Ketika orang merasakan dorongan ini, mereka termotivasi untuk menguranginya dan proses pelaksanaannya merupakan hal yang menyenangkan.
            Manusia adalah makhluk rasional. Asumsi ini didasarkan pada pemikiran bahwa di dalam batasan-batasan informasi yang tersedia untuknya, manusia akan menghitung pengorbanan dan penghargaan dari sebuah situasi tertentu dan ini akan menuntun perilakunya. Hal ini juga mencakup kemungkinan bila dihadapkan pada pilihan yang tidak memberikan penghargaan, orang akan memilih pilihan yang paling sedikit membutuhkan pengorbanan. Dengan berasumsi bahwa manusia adalah makhluk rasional, Teori Pertukaran Sosial menyatakan bahwa manusia menggunakan pemikiran rasional untuk membuat pilihan.
            Asumsi ketiga bahwa standar yang digunakan manusia untuk mengevaluasi pengorbanan dan penghargaan bervariasi seiring berjalannya waktu dan dari satu orang ke orang lainnya menunjukkan bahwa teori ini harus mempertimbangkan adanya keanekaragaman. Tidak ada satu standar yang dapat diterapkan pada semua orang untuk menentukan apa pengorbanan dan penghargaan itu.
            Thibaut dan Kelley mengambil tiga asumsi mengenai sifat dasar manusia tersebut dari prinsip-prinsip pengurangan dorongan. Dalam pendekatan mereka akan hubungan, mereka menyusun prinsip-prinsip yang mereka sebut sebagai teori permainan (game theory) yang megilustrasikan asumsi pertama mereka disebut dilemma seorang tahanan (Prisoner’s dilemma). Hasil akhir dari tiap kasus tergantung pada hubungan antar individu, tidak pada satu jawaban saja. Oleh karena itu, ketika seorang partisipan dalam sebuah hubungan mengambil tindakan, baik partisipan yang satu maupun hubungan mereka secara keseluruhan akan terkena akibat.
            Asumsi kedua yang dibuat oleh Thibaut dan Kelley adalah kehidupan hubungan merupakan sebuah proses sehingga waktu dan perubahan dalam kehidupan suatu hubungan menjadi penting. Waktu mempengaruhi pertukaran karena pengalaman-pengalaman masa lalu menuntun penilaian mengenai penghargaan dan pengorbanan, dan penilaian ini mempengaruhi pertukaran-pertukaran selanjutnya.

5.                  Evaluasi Sebuah Hubungan
            Salah satu bagian yang paling menarik dari teori Thibaut dan Kelley adalah penjelasan mereka mengenai bagaimana orang mengevaluasi hubungan mereka sehubungan dengan apakah mereka akan tetap tinggal dalam hubungan tersebut atau meninggalkannya. Thibaut dan Kelley mengklaim bahwa evaluasi ini didasarkan pada dua tipe perbandingan, yaitu:
  1. Level Perbandingan (Comparison Level-- CL)
Merupakan standar yang mewakili perasaan orang mengenai apa yang mereka harus terima dalam hal penghargaan dan pengorbanan dari sebuah hubungan.
  1. Level Perbandingan untuk Alternatif (Comparison Level for Alternative—CLalt)
Merupakan standar untuk megukur bagaimana orang mengevaluasi sebuah hubungan dibandingkan dengan alternatif realistis dari hubungan tersebut. Hal ini merujuk pada level terendah dari penghargaan dari suatu hubungan yang dapat diterima oleh seseorang saat dihadapkan pada penghargaan yang ada dari hubungan alternatif atau sendirian. Dengan kata lain, CLalt mengukur bagaimana orang mengevaluasi sebuah hubungan dibandingkan dengan alternatif realistis dari hubungan tersebut.


Kita dapat memasukkan angka-angka ke dalam perhitungan walaupun mungkin agak tidak realistis mengubah suatu hubungan menjadi sebuah angka. Berikut tabel hasil akhir, CL, dan CLalt mempengaruhi suatu hubungan :
 

NILAI RELATIF                                                               KEADAAN DARI HUBUNGAN
DARI HASIL AKHIR, CL, CLalt
Hasil akhir > CL > CLalt                                  Memuaskan dan stabil
Hasil akhir > CLalt > CL                                  Memuaskan dan stabil
CLalt > CL > Hasil akhir                                  Tidak memuaskan dan tidak stabil
CLalt > Hasil akhir > CL                                  Memuaskan dan tidak stabil
CL > CLalt > Hasil akhir                                  Tidak memuaskan dan tidak stabil
CL > Hasil akhir > CLalt                                  Tidak memuaskan dan tidak stabil
 

Sumber : Diadaptasi dari Roloff, 1981 : 48

Dari tabel di atas kita bisa melihat bagaimana suatu hubungan dapat kita nilai pada saat sekarang.
a.                 Hasil akhir > CL > CLalt.
Suatu hasil yang diperoleh lebih besar didapatkan dari hubungan yang sedang kita jalin daripada dari hubungan lain yang berasal dari luar. Pada model seperti ini hubungan akan berjalan dengan memuaskan, stabil dan timbul ketergantungan pada hubungan yang sedang dijalin. Alternatif dari luar tidak berpengaruh terhadap hubungan yang terjalin.
b.    Hasil akhir > CLalt > CL
Hubungan yang terjalin berjalan memuaskan dan relatif stabil. Walaupun alternatif dari luar bisa saja memberikan kemungkinan lebih baik dari hubungan yang sedang dijalin. Karenanya dalam bentuk seperti ini tidak terjadi ketergantungan karena ada kesempatan lain yang bisa memenuhi hasil yang ingin kita terima.
c.                 CLalt > CL > Hasil akhir
Hasil yang didapatkan dari hubungan yang kita jalin ternyata sangat kecil. Pada bentuk ini hubungan tidak memuaskan dan kemungkinan besar terjadi pemutusan hubungan. Hal ini juga dikarenakan alternatif yang ada dari luar dirasakan memberikan janji hidup yang lebih baik. Kita lebih menyenangi berhubungan dengan alternatif dari luar tadi karena hasilnya jauh lebih besar.
d.                CLalt > Hasil akhir > CL
Pada bentuk ini hubungan yang terjalin memuaskan, akan tetapi sangat tidak stabil karena ganjaran yang diberikan oleh alternatif dari luar memberikan hasil yang lebih besar yang dapat kita terima. Walaupun memuaskan kita lebih senang menjalin hubungan dengan alternatif tadi.
e.                 CL > CLalt > Hasil akhir
 Hasil yang didapatkan dari hubungan dalam bentuk ini tidak besar. Walaupun hubungan yang kita jalin lebih menarik daripada alternatif yang lain ternyata tidak memberikan harapan yang baik. Pada bentuk ini hubungan tidak memuaskan dan bisa menyebabkan perpecahan/pemutusan, akan tetapi alternatif yang ada pun tidak lebih menarik sehingga kita tetap pada keadaan tidak senang.
f.       CL > Hasil akhir > CLalt
Hasil yang diperoleh dari hubungan yang dijalani ternyata tidak besar, dan hasil yang diperoleh dari hubungan alternatif lebih besar. Akan tetapi hubungan yang kita jalani ternyata lebih menyenangkan daripada hubungan dengan alternatif dari luar tadi. Sehingga hubungan yang terjadi lebih tidak menyenangkan, tidak dapat berpisah, dan masih tergantung pada hubungan yang dijalani walaupun tidak menyenangkan.


6.                  Pola Pertukaran : Teori Pertukaran Sosial dalam Praktik
            Thibaut dan Kelley menyatakan bahwa ketika orang berinteraksi, mereka dituntun oleh tujuan. Hal ini sejalan dengan asumsi mereka bahwa manusia adalah makhluk rasional. Urutan perilaku (behavioral sequence) merupakan serangkaian tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan mereka, yang oleh Thibaut dan Kelley dikonseptualisasikan sebagai Pertukaran Sosial. Saling ketergantungan memunculkan konsep kekuasaan (power)—ketergantungan seseorang terhadap yang lain untuk mencapai hasil akhir.
            Ada dua jenis kekuasaan dalam teori Thibaut dan Kelley, yaitu :
  1. Pengendalian nasib (fate control) adalah kemampuan untuk mempengaruhi hasil akhir pasangan.
  2. Pengendalian perilaku (behavior control) adalah kekuatan untuk menyebabkan perubahan perilaku orang lain dengan mengubah perilaku sendiri.

Thibaut dan Kelley menyatakan bahwa orang mengembangkan pola-pola pertukaran untuk menghadapi perbedaan kekuasaan dan mengatasi pengorbanan yang diasosiasikan dengan penggunaan kekuasaan. Pola-pola ini mendeskripsikan aturan perilaku atau norma yang menunjukkan bagaimana orang memperdagangkan sumberdaya dalam rangka memaksimalkan penghargaan dan meminimalkan pengorbanan.Thibaut dan Kelley mendeskripsikan tiga matriks yang berbeda dalam Teori Pertukaran Sosial untuk mengilustrasikan pola yang mereka kembangkan, yaitu matriks terkondisi, matriks efektif, dan matriks disposisional.
a.    Matriks Terkondisi (Given Matrix) merepresentasikan pilihan-pilihan perilaku dan hasil akhir yang ditentukan oleh kombinasi dari faktor-faktor eksternal (lingkungan) dan faktor internal (keahlian tertentu yang dimiliki oleh masing-masing interaktan). Selain itu matriks terkondisi juga tergantung pada keahlian yang dimiliki seseorang dalam Pertukaran Sosial.
b.    Matriks Efektif (Effective Matrix) merepresentasikan perluasan dari perilaku alternatif dan/atau yang akan menentukan pilihan perilaku dalam Pertukaran Sosial.
c.    Matriks Disposisional (Dispositional Matrix) merepresentasikan bagaimana dua orang berpendapat bahwa mereka harus saling bertukar penghargaan. Beberapa orang memandang pertukaran sebagai sebuah kompetisi dan pandangan ini akan tercermin dalam matriks disposisional mereka.
           
            Thibaut dan Kelley berpendapat bahwa jika kita mengetahui jenis disposisi yang dimiliki oleh seseorang (matriks disposisional) dan sifat dasar dari situasi dimana dia beroperasi (matriks terkondisi), maka kita akan tahu bagaimana memprediksikan transformasi yang akan dilakukan oleh orang itu (matriks efektif) untuk mempengaruhi Pertukaran Sosial.
            Dalam teori Pertukaran Sosial, Thibaut dan Kelley tidak secara eksplisit berurusan dengan perilaku komunikasi seperti pembukaan diri. Pembukaan diri tampaknya mengimplikasikan komunikasi dua hal: (1) disposisi yang dimiliki seseorang, dan (2) transformasi atau strategi yang dilakukan dalam pertukaran ini. Karena disposisi mempengaruhi strategi seseorang maka akan memungkinkan untuk memprediksi transformasi. Pembukaan diri juga memiliki risiko. Hal ini dapat member pasangan sebuah informasi yang dapat digunakan untuk melawan si pembuka diri. Jika orang tahu bagaimana orang lain mentransformasikan matriks terkondisi maka mereka memiliki kelebihan dalam Pertukaran Sosial. Pemahaman akan bagaimana matriks-matriks ini mempengaruhi perilaku komunikasi adalah salah satu alasan mengapa para peneliti tertarik pada Teori Pertukaran Sosial.

7.                  Struktur Pertukaran
            Pertukaran dapat terjadi dalam beberapa bentuk dalam matriks tersebut:
a.         Direct Exchange (pertukaran langsung), timbal balik dibatasi pada kedua aktor yang terlibat.
b.         Generalize Exchange (pertukaran tergeneralisasi), melibatkan timbal balik yang bersifat tidak langsung. Sesorang memberikan kepada orang lain dan penerima merespon tapi tidak kepada orang pertama.
c.         Productive Exchange (pertukaran produktif), kedua orang mengalami pengorbanan dan mendapatkan penghargaan secara simultan dengan saling berkontribusi agar keduanya memperoleh keuntungan
                                            

8.                  Kritik terhadap Teori Pertukaran Sosial
Teori pertukaran sosial dikritik berdasarkan kriteria evaluasi teori, yaitu :
  1. teori ini tidak dapat diuji karena konsep utamanya—pengorbanan dan penghargaan—tidak didefinisikan secara jelas.
  2. teori tidak memberikan gambaran akurat mengenai manusia, sehingga dianggap tidak berguna. Karena konseptualisasi mengenai manusia yang ditawarkan dilihat sebagai kalkulator yang rasional untuk merepresentasikan kehidupan hubungan mereka, dan
  3. ruang lingkup teori ini terlalu sempit dengan menganggap individu sebagai entitas yang unik tanpa terfokus pada individu sebagai anggota kelompok sehingga tidak dapat digunakan dalam hubungan budaya yang memprioritaskan koneksi di atas individualitas.


Referensi :
West, Richard (dan)  Lynn H. Turner. 2009. Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Humanika
Ritzer, George (dan) Goodman Douglas. 2003. Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Prenada Media
Lakoni, Habibullah. 2010. Teori Pertukaran. .

1 komentar: